Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Pendidik yang tidak mendidik

Gambar
Duduk di sofa bersampingan dengan guru BK, aku mengadu kekejian temannya yang sudah berpangkat wakil kepala sekolah. Ia kelihatan bingung -tercunguk diam berpikir kalimat apa yang harus dilontarkan untuk melindungi temannya itu. Ibuku yang tak bisa berkata apa-apa melihat aksiku melemparkan argumen keras atas kelakuan cabul seorang guru yang tak ingin aku hormati lagi. “Si Berengsek itu sudah memukul pantat pacarku pak” Ucapku sambil mekontrol emosi yang sedari tadi ingin menghajar seorang guru yang dalam hukum lebih baik disebut oknum.   “Bagaimana kondisinya waktu itu” tanya guru BK yang mulai menggagap. “Pacar saya sedang menulis sebuah soal di papan tulis, lalu guru itu datang entah darimana, matanya melirik kami yang berjumlah tiga puluh enam siswa (36). Lalu tanpa aba-aba ia memukul pantat pacarku di depan mataku sendiri. Aku meneriaki dia, tapi apa daya, aku hanya bermental pecundang kala itu” “Pak (sebut saja MI) orangnya suka bercanda, kadang bercandanya tidak...

Orang Menjadi Gila

Gambar
Kuteguk lagi air teh yang bersimbah darah Ia tertahan dalam mulut yang ingin memaki Semakin ia bertahan, semakin dia ingin mati Cahaya mentari menikam kerinduanku lagi Kutuliskan lagi. tinta bercampur darah, Pustaka tak tergapai. ia membunuh, ia menikam dengan sangat kuat. -lalu aku mati terhanyut luka Daun mulai berjatuhan, kala -awan melihat tangisku. -Aku pun kalah dengan telak. Luigi Iram Rangi, Pontianak 4 Januari 2025

Mimpi Indah

Gambar
Sepertinya bukan hari senin yang kutunggu Tersirat ia tecunguk cemburu menanti aku Kemanakah engkau duduk wahai gadis jelita Pantaskah aku menikahi engkau yang- -lebih dulu menulis daripada aku. Tersadarlah aku, Penjara yang dingin ini -Menyiksa pikiranku. Aku tertunduk suram Menantikan engkau mengetuk kembali -pintu kamarku Luigi Iram Rangi, Pontianak Sabtu 4 Januari 2025.